Sayangnya masih banyak orang tua yang tidak mengenal potensi yang dimiliki
oleh anak. Mereka justru mengarahkan anaknya sesuai dengan keinginan sendiri
atau sesuatu yang dianggap lebih prestise kelihatannya. Menjadi dokter,
arsitek, engineer lebih banyak dipilihkan orang tua untuk anaknya daripada
olahragawan, pemusik atau seniman. Padahal, belum tentu anak memiliki
ketertarikan dan kemampuan secara akademis untuk itu.
Kemampuan akedemis masih menjadi parameter seseorang tersebut pandai atau tidak.
Padahal selain itu masih ada kecerdasan lain yang dimiliki anak. Seperti
kecerdasan dalam motorik, mengolah nada dan bersosialisasi.
Beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mengenal dan mengembangkan
potensi anak sejak dini adalah :
1. Bebaskan anak berekplorasi. Kurangi kata jangan dalam setiap kegiatannya
agar anak bebas mengekspresikan dirinya. Tugas orangtua mengawasi dan menjaga
agar anak tetap aman. Caranya, tentu dengan mendampingi dan memberi support
setiap waktu.
2. Biasakan anak untuk menikmati proses. Kalah menang itu adalah hal biasa.
Dengan mengenal proses, anak akan belajar trial and error sehingga ia dapat
mengasah kemampuannya lebih dalam lagi.
3. Berikan pujian sekecil apapun prestasinya pada anak. Dengan begitu anak
akan lebih semangat dalam setiap kegiatannya. Hindari perkataan yang mencela
karena itu akan menurunkan rasa percaya dirinya hingga tidak berani untuk
mencoba lagi.
4. Sediakan waktu untuk mendampingi
anak dalam belajar dan bermain. Dengan begitu kedekatan orangtua dan anak akan
terjalin. Anak akan lebih percaya diri karena merasa nyaman ada orangtua yang
selalu ada dan siap mendukungnya.
Setiap anak adalah istimewa, apapun kelebihan dan kekurangannya. Tugas
orangtua lah yang mengarahkan agar anak tetap
berada di jalurnya sesuai dengan potensi yang dimiliki.