Mereka yang masuk ke dalam aliran ini disebutkan adalah para perempuan yang memakai pakaian syar`i dengan hijab dan khimar panjang yang menutupi seluruh lekuk tubuhnya dengan harga yang jauh lebih mahal dari baju biasa. Terkadang untuk melengkapi penampilannya mereka juga menambahkan tas dan sepatu atau sandal dari merk terkenal dengan harga yang fantastik bagi kebanyakan orang.
Oleh sebagian orang, jamaah syar`i wal modisiah ini dianggap termasuk kelompok orang yang berlebihan dan cenderung dianggap pamer daripada mengikuti pakaian yang diwajibkan oleh kaum perempuan muslim. Bahan yang digunakan serta modelnya dianggap tidak pantas untuk seorang muslim, apalagi melihat kondisi yang ada di negara ini. Masih banyak mereka yang jangankan untuk membeli pakaian modis, untuk makanan sehari-hari saja mareka kadang tidak terbeli.
Lalu apakah dengan memakai baju yang syar`i dan aksesoris mahal lainnya termasuk salah? In my humble opinion, apa yang mereka pakai apapun merknya dan berapapun harganya itu sah-sah saja. Lah wong uang yang mereka pakai juga uang sendiri. Mereka tidak pernah merepotkan dengan meminjam atau meminta uang pada kita, kan? Lagipula apakah kita tahu, mungkin saja dengan berpakaian syar`i modis seperti itu mereka sudah mengikuti kewajiban untuk berpakaian sebagai muslimah, berapapun harganya. Tidak ada penjelasan tentang pakaian yang harus dipakai itu memiliki rentang harga khusus.
Jangan pula mereka dianggap berlebihan dengan memakai pakaian yang berlebihan. Kita tidak tahu bisa saja dari budget pakaian yang biasa mereka kenakan dengan harga puluhan juta, kini bisa dengan budget satu juta rupiah saja. Sisanya dipakai untuk sedekah, kita tidak pernah tau, kan. Buat kita mungkin harga satu juta itu besar, tapi buat mereka belum tentu. Bisa jadi angka satu juta adalah harga receh buat mereka. Jangan mengukur kaki dengan sepatu yang sama, karena ukuran kaki setiap orang berbeda. Begitu juga dengan mereka. Kita tidak tahu kehidupan masing-masing orang. Tidak tepat rasanya jika semuanya disamakan dengan standar kehidupan yang kita miliki.
Ah, urus saja kehidupan kita sendiri dengan tidak mencampuri urusan orang lain terlalu dalam. Saling mengingatkan itu penting, tapi jika dengan mengingatkan orang lain berbuat baik malah membuat kita melupakan untuk berbuat baik juga, untuk apa?